(Zionis Go To Hell) Di Cairo, Yaman, Tunis,
Yordan, Arab Saudi, Kuwait, Negara Teluk, Sudan, dan Gaza, terus
menggelegak demo anti film "Innocence of Muslim", yang dibuat oleh
sutradara Sam Bacile, seorang Israel, yang bermukim di Amerika Serikat.
Film yang menghina Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam, di
Benghazi mengakibatkan terbunuhnya Duta Besar Amerika Serikat, J.
Christoper Stevens.
Di Yaman ribuan pengunjuk rasa bentrok dengan aparat kepolisian, saat mereka menyerbu kedutaan Amerika Serikat di Sanaa.
Bentrokan tak dapat dihindari ketika ribuan massa menyerbu kedutaan
Amerika Serikat yang dijaga polisi dan tentara. Pasukan pemerintah Yaman
menembakkan gas air mata, dan berusaha membubarkan demonstran yang
marah.
Di Cairo terjadi bentrokan antara demonstran yang berusaha masuk
kedutaan besar Amerika Serikat, yang dijaga sangat ketat oleh tentara.
Bentrokan tak dapat dihindari. Banyak jatuh korban luka-luka akibat
bentrok antara aparat keamanan dengan para demonstran.
Presiden Mursi yang sedang melakukan kunjungan ke Brussel, yang
menjadi pusat pemerintahan Uni Eropa, menyerukan aksi demonstrasi damai,
tanpa melakukan pengrusakan terhadap kedutaan Amerika Serikat di Cairo.
Sementara itu, Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan
Keadilan, menyerukan besok (Jum'at), seluruh rakyat Mesir melakukan aksi
protes terhadap film, usai shalat Jum'at, dan memprotes terhadap film
yang sangat menghina Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam.
Seruan Ikhwan itu, sebagai bentuk protes yang keras atas film yang
dibuat oleh sutradara Israel, Sam Bacile dan diedarkan oleh orang-orang
Koptik, yang sekarang melarikan diri di Amerika Serikat.
Di Tunisia, ribuan orang mendatangi kedutaan Amerika Serikat, mereka
mengancam akan menghancurkan kedutaan Amerika Serikat, bila pembuat film
itu, tidak ditangkap oleh aparat keaman Amerika Serikat, dan diadili
akibat penghinaan terhadap Nabi Shallahu Alaihi Wassalam.
Kalangan Salafi sangat marah terhadap film yang begitu menghinakan
Nabi Shallahu Alaihi Wassalam. Situasi politik di Tunisia semakin tegang
bersamaan dengan adanya film itu.
Pemerintah Yordania telah melarang film itu,dan memblokir YouTube,
agar tidak dapat diakses lagi oleh rakyat. Fillm "Innocence of Muslim"
itu, dialihkan kedalam bahasa Arab, yang membuat begitu marah Muslim di
seluruh kawasan itu.
Di Palestina rakyat di Gaza dan Tepi Barat, meluapkan amarahnya dengan melakukan aksi membakar bendera Amerika Serikat.
Di Afghanistan, pemerintahnya telah memblokir film itu,dan tidak
membiarkan beredarnya film yang menghindari akan aksi kekerasan yang
akan mengakibatkan kekacauan, dan membahayakan pasukan Amerika Serikat,
yang sekarang ini, sedang mencari cara meninggalkan Afghanistan.
Presiden Barack Obama marah, dan dalam pidatonya menyatakan akan
menghukum, siapa saja yang telah berbuat anarki. Amerika telah mengirim
pasukan marinir ke Benghazi, dan disertai armada lautnya dilengkapi
dengan rudal tomhawk, yang sudah berlabuh di Telok Benghazi.
Suatu ketegangan baru, yang akan dapat menghancurkan seluruh
kehidupan di dunia Arab dan Afrika. Semua itu, akibat olah Israel, yang
dengan sengaja ingin menciptakan kekacauan politik dan perang baru di
dunia Arab. af/aby
http://www.voa-islam.com
20 Sep 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar